Kamis, 27 MEi 2010: 22.30
Gunung Telomoyo, dengan ketinggian 1888 m dari permukaan laut, berdiri disebelah gunung Merbabu, Jawa tengah membuat penasaran untuk didaki , (dengan sepeda tentunya) . Konon katanya jalan mendaki berkelok kelok di sisi barat , selatan .
akan segera dibuktikan besok jumat , 28 MEi 2010).
Malam ini ada sekitar 8 sepeda sudah disiapkan dan dipacking diatas gerobak jepang untuk besok dini hari dibawa menuju Kopeng, yg dipilh sebagai awal start . Diperkirakan rute yang akan dilewati sekitar 10 km panjangnya dengan beda ketinggian 500 m dari start sampai finish di puncak Telomoyo. ....
Jumat 28 Mei
waktu menunjukkan pukul 7.30 WIB. Singkat kata kita sudah menuju lokasi di Desa KEditan , Ngablak Kabupaten Magelang..letak kaki gunung Telomoyo. setelah sedikit pemanasan dan ngobrol dengan penduduk setempat..mulailah kami memutar pedal melintasi pintu masuk jalur menuju repeater telekomunikasi dipuncak . Pertama yang dilalui adalah kebun tembakau dan sayuran, beberapa ratus meter kemudian langsung disambut tanjakan ringan memasuki pepohonan pinus.
jalan aspal yang berlubang lubang memaksa kami harus berhati hati dalam mengayuh kereta angin kami, karena disebelah kiri adalah jurang jurang yang cukup dalam. Suara menderu angin yang cukup kencang mungkin tidak asing bagi yang punya hobby naik gunung, namun bagi yang belum pernah naik gunung, suara tersebut cukup merisaukan.
didepan terlihat PEmandangan eksotis dari arah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang terlihat menjulang di atas awan putih, sedangkan dikirinya terlihat Gunung ( bukit) andong yang memang letaknya bersebelahan dengan Gunung TElomoyo. DiBElakang Gunung Andong , menjulang tinggi GUnung MErbabu , serta hamparan hutan pinus, perkampungan, dan pertanian memanjakan mata kita.
Sekitar 2 kilometer mengayuh, kami sampai pada air terjun kecil yang mengucur di atas batu batuan vulkanik hitam, kami coba menikmati segarnya air yang mengalir gemericik itu.....brrr dingin dan bening...
Dengan dikawal 1 mobil sebagai sweeper, pelan tapi pasti sepeda sepeda kitabergerak maju menuju sisi barat dan utara gunung telomoyo. PEmandangan beganti begitu memasuki sisi Utara. Terlihat kilauan air dari RAwa Pening, Salatiga dan Semarang terlihat jelas. Gunung Ungaran pun nampak jelas. Kumpulan awan putih dan kabut masih berada di dasar lembah gunung-gunung sehingga puncaknya bisa kelihatan semua.
beberapa kali , kita harus berhenti sekedar untuk menambah pasokan oksigen dalam paru paru. Ada yang berhenti sambil berdiri, ada yang duduk, namun ada pula yang TERKAPAR....terlalu lama berhenti juga membuat kami kedinginan.
MEndekati puncak, kabut mulai naik ke atas gunung dan menerpa kami. menutup pemandangan dan mengaburkan jalur pendakian yang kami lewati..Pohon pohon pinus yang tadi banyak berjajar, sekarang diganti hamparan tanaman perdu dan semak yang tersebar di kanan kiri track yang kita lalui..aroma uap air terasa memasuki hidung saat kami berusaha keras melawan gravitasi dalam mendorong laju sepeda kita menanjak dan menikung.
beberapa kali kami berpapasan dengan penduduk desa ( nenek nenek dan aki aki..)yang memanggul kayu, pohon pohon bambu kecil, rumput dan lain lain. rupanya mereka mencari cukup jauh dari desa tempat mereka tinggal dan membawa turun dengan berjalan kaki sambil memanggulnya..hebat..
Akhirnya setelah 2 jam lebih mengayuh, sampailah kami di lokasi yang biasa digunakan sebagai landasan take off gantole, sayangnya tidak ada satupun gantole yang terlihat.
Kira kira 2oo meter kemudian sampailah kami di puncak gunung telomoyo yang dipenuhi dengan menara dan repeater komunikasi diantara bangunan semacam kantor di sana. Alhamdulillah..lunas sudah perjuangan MENGAYUH DI ATAS AWAN ....
satu hal yang kami pelajari disini : semangat dan ketidak ragu raguan merupakan modal utama dalam menempuh dan mencapai target,rintangan yang menurut kita terlalu berat....